Welcome To My Blogger

MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAHAN JOKO WIDODO SAAT INI



PEMBAHASAN


1. KONDISI DAN KEBIJAKAN MASA PEMERINTAHAN SBY

A. Ideologi
Masa pemerintahan SBY lebih  dipermudah akibat kebijakan Soeharto yang meredam pengaruh ideologi, sehingga ketika SBY menjabat, pertarungan ideologi tidak sebagus dari yang dahulu, meskipun masih cukup signifikan.

B. Politik
 Dalam pemerintahan SBY ini, melakukan beberapa kebijakan politik diantaranya:

1. Pembentukan Kabinet Bersatu
Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007. Seperti Pembentukan Kabinet Bersatu jilid II
Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai DemokratPKSPANPPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya.Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.

2. Menganut  konsep Trias Politika
Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda.Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah, pemisahan kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-undang; Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-undang; dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang.
Dengan terpisahnya 3 kewenangan di 3 lembaga yang berbeda tersebut, diharapkan jalannya pemerintahan negara tidak timpang, terhindar dari korupsi pemerintahan oleh satu lembaga, dan akan memunculkan mekanisme check and balances (saling koreksi, saling mengimbangi). Kendatipun demikian, jalannya Trias Politika di tiap negara tidak selamanya serupa, mulus atau tanpa halangan.Konsep Trias Politika (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) pada masa pemerintahan SBY mengalami perubahan progresif, dimana konsep tersebut berusaha menempatkan posisinya berdasarkan prinsip structural Sistem Politik Indonesia, yakni berdasarkan kedaulatan rakyat. Pada masa pemerintahan SBY, hal tersebut benar-benar terimplementasikan, dimana rakyat bisa memilih secara langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu untuk memilih anggota dewan legislaif, dan Pilpres untuk pemilihan elit eksekutif, sekalipun untuk elit yudikatif, pemilihannya masih dilakukan oleh DPR dengan pertimbangan presiden.

3. Sistem Kepartaian
Di Indonesia sendiri, selama masa pemerintahan SBY di tahun 2004-2009, sistem kepartaian mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas untuk didirikan asalkan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, serta tidak menyimpang dari hakikat pancasila secara universal. Masyarakat Indonesia pun dapat memilih calon wakil rakyat pilihan mereka secara langsung, hal tersebut tentu menunjukan apresiasi negara terhadap hak dasar bangsa secara universal dalam konteks pembentukan negara yang demokratis.

4. Politik Pencitraan
Politik pencitraan merupakan salah satu senjata ampuh yang digunakan para pemimpin negara untuk mengambil hati rakyatnya. Pola politik pencitraan tentu digunakan oleh hampir semua pemimpin negara di dunia, termasuk Presiden SBY. Selaku pemimpin negara, ia tentu harus membentuk citra dirinya sebaik mungkin demi menjaga imej baiknya di mata masyarakat Indonesia. Dalam melakukan politik pencitraan tersebut, Presiden SBY melakukanya dengan beberapa hal, yang terbagi dalam konteks internal dan konteks eksternal.
Dalam konteks internal, politik pencitraan SBY dilakukan dengan menggunakan kapabilitas internalnya, yakni dengan kapabilitas retorika atau kemampuan berbicara di depan umum. Dari lima jenis retorika yang dikemukakan Aristoteles, Presiden SBY dinilai mengimplementasikan Retorika tipe Elucotio, dimana pembicara memilih kata-kata dan bahasa yang tepat sebagai alat pengemas pesanya ketika berbicara di depan umum. Selain hal tersebut, konteks internal disini berkaitan dengan sikap bijak, kalem, dan legowo yang ditunjukan Presiden SBY kepada masyarakat, dimana hal tersebut tentunya dapat berimplikasi terhadap penarikat rasa simpatik masyarakat itu sendiri.Dalam konteks eksternal, politik pencitraan SBY dilakukan dengan beragam aspek, salah satunya adalah kampanye, dan introduksi prestasi positif SBY selama memerintah Indonesia. Hal tersebut tentu dapat memicu ketertarikan rakyat Indonesia akan keberhasilan SBY dan menjadi simpatik atasnya.
5. Politik Luar Negeri
Ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY, yaitu :
1)  Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain (Jepang, China,   India, dll).
2)  Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan domestik dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar  negeri  (internasional).
3)  Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba menjalin hubungan dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional, ataupun perusahaan multinasional) yang bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan pihak Indonesia.
4)  Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST adalah unity, harmony, security, leadership, prosperity. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi sasaran politik luar negeri Indonesia di tahun 2008 dan selanjutnya.

C. Ketahanan dan Keamanan
Ukuran keberhasilan atau kegagalan menjadi sangat penting dalam mengevaluasi Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Disatu pihak, kedudukan Presiden SBY, memiliki legitimasi dan kredibilitas yang cukup tinggi. Dipihak lain, Presiden SBY telah berupaya merealisasikan sebagian janji-janji dalam berbagai program pembangunan nasional.
Keberhasilan serta kegagalan dalam Ketahanan dan Keamanan pemerintahan SBY :

A. KEBERHASILAN
1.     Dalam  ketahanan dan keamanan, keberanian menyeret sebagian koruptor-koruptor, baik pejabat pemerintah di daerah maupun di pusat terhadap lembaga legislatif dan eksekutif telah dilakukan. Perang melawan korupsi dalam kabinet SBY terlihat jelas dan menggembirakan. Instrumen hukum UU No.31/1999 tentang Korupsi, UUNo.36/2003 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Instrumen presiden 2005, tentang Tim Pemberantas Korupsi (Timtas-TIPIKOR) yang memiliki kewenangan luar biasa. Sebagai satu contoh, Gubernur Aceh, Abdullah Puteh dihukum 10 tahun adalah bukti komitmen tersebut.
2.    Kesungguhan penegakan keamanan dan ketahanan itu, juga bisa terlihat atas keberhasilan penandatanganan MoU antara pemerintah RI dengan GAM, 15 Agustus 2005 di Helsinki. Meskipun MoU tidak sederajat dengan Perjanjian Internasional, praktek di lapangan telah memperlihatkan kedua pihak mematuhinya. Pemusnahan senjata oleh GAM dengan pengawasan Aceh Mission Monitoring (AMM) terus dilaksanakan. Pemberlakuan amnesti terhadap tahanan praktek juga telah dilakukan. Ribuan TNI non-organik sebagian telah dikembalikan dari Aceh ke daerah masing-masing. Akibat penandatanganan MoU situasi keamanan, kedamaian dan masyarakat Aceh telah pulih. Keberhasilan ini mustahil dapat dicapai sekiranya kedua belah pihak tidak memiliki komitmen. Telah lama TNI bercokol di Aceh dan jelas-jelas kebijakan tersebut kontra produktif terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM secara internasional dan nasional.
3.    Masalah politik dan keamanan cukup stabil dan tampak konsolidasi demokrasi dan keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi ini belum menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia.Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan untuk rakyat melainkan untuk kekuatan kelompok.

B. KEGAGALAN
1.     Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2009, pemerintah dan DPR tidak berhasil menetapkan satu pun undang-undang bidang pertahanan nasional.
2.    Pertahanan dan keamanan yang terasa masih menjadi nilai raport merah SBY adalah rendahnya komitmen mereka terhadap penciptaan sistem keamanan masyarakat. Tragedi Bom Bali II 1 Oktober (jatuh pada hari Kesaktian Pancasila) yang diklaim oleh Wapres Yusuf Kalla sebagai kecolongan tidak terbantahkan. Sebelumnya juga teror bom di Tentena Poso di wilayah tentara Sulawesi Tengah bukti kegagalan tersebut. Sementara Dr. Azhari dan Nurdin Top juga tidak akan tertangkap jika cara kerja aparat penegak hukum tidak professional.

D. Ekonomi
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus Bank Century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus Bank Century ini.Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan meningkat menjadi 6-6,5 persen pada 2011. Dengan demikian prospek ekonomi Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV-2009 mencatat pertumbuhan cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih berlanjut pada Januari 2010.Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Pertama, pertumbuhan makroekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

E. Sosial
Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Ambon, Sampit dan juga di Aceh.Pada masa pemerintahan ini, kehidupan masyarakat mulai menuju kepada kehidupan individualis yang mengutamakan kepentingan individu. Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya sosialisasi antarwarga di perkotaan.Arus urbanisasi juga semakin marak. Namun pemerintah tidak lagi mencanangkan transmigrasi.Di pemerintahan SBY juga telah dibuat undang-undang mengenai pornografi dan pornoaksi. Namun usaha ini tidak disertai dengan penegakan hukum yang baik sehingga tidak terealisasi.Meski konflik di beberapa daerah telah diredam, namun kembali muncul berbagai konflik lagi seperti di Makassar. Bahkan baru-baru ini terjadi tawuran antar-SMA di Jakarta yang membawa korban para pejuang jurnalistik.

F.  Budaya
Dalam hal pelestarian budaya, di masa pemerintahan SBY terlihat jelas kemundurannya. Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli Indonesia yang diklaim oleh pemerintah negara lain. Contohnya sebagai berikut :
·         Klaim Batik Jawa Oleh Adidas
Namun di masa ini, terdapat keberhasilan dengan pengakuan dari UNESCO bahwa batik Indonesia adalah warisan budaya Indonesia.

G. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal mendasar. Pendidikanlah yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh kepemimpinan SBY. Beberapa diantaranya adalah meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-2009, sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan pemantapan pendidikan gratis dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun dan dilanjutkan secara bertahap pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku yang berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa yang beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja keras.Meneruskan perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti agar menjadi pilar pendidikan yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta mampu menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak didiknya. Selain program sertifikasi guru untuk menjaga mutu, juga akan ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi para guru termasuk program pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai dengan bidang pelajaran yang diajarkan dan semakin bermutu dalam memberikan pengajaran pada siswa.
Memperbaiki remunerasi guru dan melanjutkan upaya perbaikan penghasilan kepada guru, dosen, dan para peneliti.Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.Mendorong partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan tantangan jaman saat ini dan kedepan.Mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal. Pemberiaan program beasiswa serta pelaksanaan dan perluasan Program Keluarga Harapan (PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan syarat mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah.




2.   KEKUATAN DAN KELEMAHAN MASA PEMERINTAHAN SBY

A. KEKUATAN
1.  Melihat kepemimpinan SBY maka dapat di lihat pemberantasan korupsi lebih serius dilakukan dan jika suatu bangsa dijangkiti penyakit korupsi maka bangsa tersebut tidak akan bisa maju baik secara ekonomi dan budayanya jadi kami memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan SBY dan semoga bangsa ini akan segera merdeka, yaitu merdeka dari cengkraman para koruptor yang mengerogoti bangsa ini perlahan tapi pasti.
2.  SBY masih jauh lebih baik dari pemimpin sebelumnya, daripada pemimpin yang menjual asset-aset negara. Namun karena terlalu complicatednya masalah di negara kita maka tidak semua masalah bisa terselesaikan. Hal ini karena pendeknya usia kepemimpinan dinegara kita. Kalau dihitung 1 tahun untuk promosi, 3 tahun untuk memimpin, 1 tahun promosi kembali untuk pilpres. Maka itu semua sangat singkat.
3.  Pemberantasan korupsi oleh KPK cukup baik : Menurut kami sosok SBY sudah cukup mampu menangani kondisi bangsa Indonesia saat ini. Pada masa kepemimpinan beliau ini korupsi diberantas tanpa pandang bulu. Hal itu dapat dilihat dari tersangka yang tertangkap oleh KPK yang salah satunya adalah besan dari SBY. Meskipun demikian SBY juga bukan tanpa kekurangan, harga-harga sembako yang semakin meroket adalah salah satu kegagalan beliau. Namun terlepas dari itu semua , makin menguatkan pandangan bahwa beliau cukup sukses menangani semua masalah yang timbul selama dia menjabat lima tahun terakhir. Kita juga tidak bisa begitu saja mengecap SBY "gagal". Karena semasa SBY menjabat, banyak gangguan-gangguan yang datang. Mulai dari Tsunami Aceh, Gempa Jogja, Lumpur Lapindo, dsb. Dan jangan lupakan juga bahwa pada akhir tahun 2008, Dunia mengalami krisis finansial global. Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia dibawah kepemimpinan SBY adalah salah satu negara yang menunjukkan tren positif selain Cina dan India. Jadi terlepas dari harga-harga sembako yang meroket, bisa dikatakan SBY BERHASIL dalam lima tahun terakhir.
4.  SBY bisa menciptakan iklim pemerintahan yang baik,. Yang biasa di sebut good-government. Tata kelola pemerintahan yang sedikit demi sedikit di benahi oleh SBY.
Faktanya adalah Bahwa SBY adalah pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat dan dalam era beliau banyak sudah perubahan yang sudah dibuat mulai dari pemberantasan korupsi, dll. Bahkan beliau juga memilih opsi yang tidak populer seperti menaikkan harga bbm meski kita tahu hal tersebut karena kenaikan minyak dunia namun sayang beliau tidak/kurang didukung oleh parlemen sehingga sepertinya berjalan ditempat. Tidak/kurang adanya pembangunan di daerah. Mungkin saatnya kita memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar sehingga dapat memperbaiki bangsa yang kita cintai ini. Jika kami melihat kepemimpinan pada SBY maka saya melihat pemberantasan korupsi lebih serius dilakukan dan menurut pendapat saya jika suatu bangsa dijangkiti penyakit korupsi maka bangsa tersebut tidak akan bisa maju baik secara ekonomi dan budayanya jadi saya memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan SBY dan semoga bangsa ini akan segera merdeka, yaitu merdeka dari cengkraman para koruptor yang mengerogoti bangsa ini perlahan tapi pasti.
B.  KELEMAHAN
Banyak kalangan menilai, ada sejumlah menteri-menteri KIB II yang tak memiliki kompetensi di bidangnya. Oleh karena itu, KIB II kurang layak disebut sebagai zaken kabinet atau kabinet ahli. KIB II lebih tepat disebut sebagai “seken” kabinet, artinya bisa kabinet keduanya SBY, atau bisa juga berarti kabinet kelas dua. Dimana KIB II kalah kualitas (kalah kelas) dibanding KIB I, ini dapat di lihat dari perspektif di bawah ini :
1.   Adanya Reshuffle
     Kelemahan ini bukan terletak pada presiden tapi terletak di bawahan presiden. Tetapi kelemahan bawahan presiden ini jangan langsung ditindak dengan melakukan reshuffle, akan lebih bijaksana jika Presiden melakukan upaya koordinasi yang lebih kuat ke jajaran bawahnya karena reshuffle kabinet tersebut belum tentu bisa memperbaiki kinerja presiden. “Disinilah fungsi Presiden sebenarnya dalam mengkoordinasi pembantu-pembantu presiden, yaitu segala kebijakan-kebijakan yang diambil oleh bawahan harus dikoordinasikan ke Presiden terlebih dahulu jangan jalan sendiri-sendiri.”
2.  Menepis dikotomi
     Lebih dari 50% KIB II berasal dari partai-partai koalisi, bahkan termasuk dari Partai Golkar yang pada saat pemilu presiden (pilpres) lalu jelas-jelas tidak mendukung pasangan SBY-Boediono. Melihat kenyataan demikian, kiranya wajar jika banyak kalangan meragukan kemampuan (profesionalisme) KIB II. Keraguan itu sangat masuk akal, tapi jangan lupa, berkaca dari pengalaman selama ini, kaum profesional (para teknokrat) ternyata tidak menjadi jaminan kesuksesan dalam mengemban tugas-tugas kementerian, dan para profesional juga bukan jaminan untuk bisa selamat dari godaan korupsi yang menjadi keharusan dalam membangun pemerintahan yang bersih. Oleh karena itu, mendikotomikan antara menteri profesional dengan menteri yang berasal dari partai sama sekali tidak produktif. Kemungkinan keduanya untuk sukses atau tidak sukses sama saja. Coba perhatikan, berapa banyak pejabat pejabat publik yang terseret kasus korupsi ternyata berasal dari kalangan peofesional atau bahkan dari kalangan akademisi. Sebagai jabatan politik, kementerian memang membutuhkan kualifikasi yang memadai (kompetensi). Asumsinya, dengan kompetensi, tugas-tugas kementerian akan mudah ditangani atau dieksekusi. Tapi, ada yang lebih penting dari kompetensi adalah kejujuran dan keterpanggilan. Dalam hal kurangnya kompetensi bisa diatasi dengan belajar, atau dengan merekrut tenaga ahli, tapi kalau yang kurang adalah kejujuran dan keterpanggilan untuk menjalankan tugas demi bangsa dan negara, pasti akan lebih sulit diatasi. Kata orang bijak, “kurang ilmu bisa dipelajari, kurang pengalaman bisa dicari, tapi kurang jujur susah diobati.”
3.  Kemampuan manajerial
     Selain kejujuran dan keterpanggilan, kesuksesan seorang menteri juga sangat dipengaruhi kemampuan manajerial. Meskipun banyak yang meragukan kemampuan Hatta Radjasa sebagai Menko Perekonomian tapi mengapa Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN ini dipilih? Apakah SBY ingin melakukan semacam “dejavu” sebagaimana 2004 pada saat menetapkan Aburizal Bakrie sebagai Menko Perekonomian dalam KIB I yang kemudian digeser di tengah jalan? Mengapa Hatta dipilih, alasan yang paling utama, barangkali karena kemampuan manajerialnya yang sudah terbukti pada saat menjadi Mensesneg, Menhub, atau Menristek. Memimpin kementerian tak hanya untuk menjalankan tugas-tugas yang terkait portofolio, tapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana mengelola sumberdaya manusia (SDM) yang ada di kementeriannya serta bagaimana membangun sinergi dengan kementerian atau lembaga-lembaga negara yang lainnya. Ketrampilan mengelola SDM dan membangun sinergi antar kementerian inilah mungkin kurang dimiliki para kaum profesional dan akademisi. Para aktivis partai, disebabkan karena pengalamannya memimpin, punya potensi lebih baik dalam hal manajerial serta membangun relasi dan keserasian.
4.  Mekanisme control
     Bagaimana pun performannya, KIB II telah dibentuk dan dilantik oleh Presiden SBY. Wajar jika masih banyak yang meragukan karena memang mereka, para menteri KIB II, adalah manusia biasa yang memiliki banyak kelemahan. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana agar semua menteri itu bisa bekerja maksimal untuk rakyat, bukan untuk partai, golongan, apalagi untuk kepentingan pribadi. Oleh karenanya yang dibutuhkan KIB II adalah kontrol publik baik yang secara terlembaga melalui MPR/DPR yang dilakukan oleh anggota legislatif, atau yang secara informal oleh seluruh komponen masyarakat sebagai civil society.

B.  PERBEDAAN SISTEM PEMERINTAHAN SBY DAN JOKOWI
PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
SBY adalah seorang presiden Indonesia ,ia memenangi pemilu saat ia berada di partai democrat . cara pemerintahannnya dengan demokrasi,dengan demokrasi ini adalah sistem pemerintahan yang terbaik.Pada masa pemerintahan Presiden Susilo BambangYudhoyono, terjadi banyak kemajuan di berbagai bidang teknologi maupun berpendapat . Dimasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, musyawarah mufakat diutamakan. Sehingga pengambilan kebijakan terkesan lambat. Meski begitu, musyawara hmufaka tini dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga dapat dikatakan, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah cukup berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam hal demokrasi.
Dan hasil dari sistem pemerintahan SBY dengan demokrasi ini Indonesia ditempatkan sebagai sebagai free country (negara bebas) di Asia, sejajar dengan Jepang, Korea Selatan, India dan Taiwan. Hal itu tidak lain karena Indonesia dinilai sebagai negara yang menghormati kebebasan berpolitik, kebebasan berbicara dan kebebasan pers.Pada saat pemerintahan SBY perekonomian Negara mulai mengalami perkembangan yang baik. Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis.
PEMERINTAHAN  JOKOWI
          Sedangkan JOKOWI adalah seorang Gubernur DKI JAKARTA yang berasal dari  daerah jawa dan dulunya jokowi seorang walikota didaerah jawa dan menjadi walikota k3 terbaik didunia dan ia menilai pemerintahan Negara ini mononton , untuk menyelesaikan persoalan Jakarta, dirinya memaparkan penanganan dari sistem reformasi birokrasi. Dia mengatakan, produk birokrasi dan sistem yang berkembang saat ini bersifat monoton.Masalah pemerintahan kita adalah, prodak birokrasi dan juga sistemnya itu monoton. Kita itu harus bisa keluar dari situ. Transparansi dan keterbukaan harus dilakukan, agar trust dari masyarakat bisa tercipta.
Joko Widodo tertarik untuk membuat kebijakan-kebijakan radikal dalam mengatasi permasalahan yang ada di Jakarta. Salah satu kebijakan radikal yang akan ia terapkan adalah penerapan sistem ganjil-genap yang rencananya akan dimulai pada tahun 2013 mendatang. Rencana sistem ganjil-genap itu tidak serta-merta mendapatkan respons positif dari masyarakat dan berbagai pihak, tetapi juga tidak sedikit yang berkomentar miring terhadap kebijakan tersebut. Jokowi pun berkali-kali mengatakan, kalau ia tidak mengambil kebijakan radikal, permasalahan yang ada di Jakarta tidak akan rampung. 

C. BERIKUT 7 KEBIJAKAN JOKOWI

1. Kebijakan Pertama:
Presiden Jokowi Membeli Minyak Dari Angola
Presiden Jokowi melakukan penandatanganan pembelian minyak dengan Wakil Presiden Angola, Manuel Domingos Vincente di Istana Merdeka, 31 November 2014.Menurut, Menteri Energi Sudirman Said, pembelian minyak langsung dari perusahaan nasional di Angola dapat menghemat pengeluaran negara sebesar US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 30 triliun sehari.

2. Kebijkan Kedua:
Gerakan Hemat Anggaran
Gerakan Hemat Presiden Jokowi dipuji media Vietnam. Bahkan, media tersebut menyebut, gagasan sang presiden tersebut layak diadopi oleh 10 Negara Asean bahkan dunia.Sebuah artikel yang dikutip blog politikerja dari Vietnamnews, Kamis (4/12) bertajuk Indonesia's thrifty officials set an example menyebut, insiatif gerakan hemat dengan menyediakan makanan jalanan seperti singkong, jagung dan kue ubi kukus kue  pada pertemuan, merupakan inisiatif pemimpin yang baru terpilih Joko Widodo. Bahkan, gerakan hemat anggaran ditindaklanjuti oleh Kementerian PAN-RB dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Gerakan Hidup Sederhana.

3. Kebijakan Ketiga:
Menenggelamkan Kapal Asing Pencuri Ikan
Peledakan dan penenggelaman kapal di era pemerintahan Jokowi menuai banyak kritikan. Partai politik dari Koalisi Merah Putih (KMP) banyak yang mengririk kebijakan tersebut. Salah satunya PPP. Menurut Ketua Umum PPP, Presiden Jokowi jangan main tabrak kekuasaan dan jangan tabrak aturan.Soal penenggelaman kapal ini, tiga kapal nelayan Vietnam yang mencuri ikan di perairan Indonesia diledakkan. Aksi peledakan dikawal KRI Sultan Hasanuddin, KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631.
Kapal itu diledakkan satu persatu. Api dan asap besar membumbung tinggi ke langit setiap kali kapal meledak. Kapal-kapal itu kemudian tenggelam ke dasar laut. Sementara puingnya berserakan di atas laut. Peledakan dilakukan di perairan wilayah Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat, 5 Desember 2014. Ada 3 kapal Vietnam yang diledakkan, yakni KG 90433 TS. ATS 005, KG 94366 TS. ATS 006, dan KG 94266 TS. ATS 012.

4. Kebijakan keempat
Menghapus Dana Bantuan Sosial
Presiden Jokowi sudah memberikan instruksi kepada Menteri Dalam Negeri untuk menghapus dana bantuan sosial (bansos). Penghapusan anggaran bansos, dimulai saat evaluasi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015.Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin (22/12), mengatakan, atas perintah Presiden, dana bansos akan ditarik secara nasional. Penghapusan dilakukan atas dasar banyaknya tindak penyelewengan. Penyelewengan dana bansos, dilakukan oleh kepala daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). "Masih banyak anggaran bansos yang tidak tepat sasaran dan berakhir pada persoalan hukum yang menjerat kepala daerah dan DPRD," kata Tjahjo. 

5. Kebijakan kelima
Memberikan Hibah Rp5 Milyar untuk masjid di Afghanistan
Keraguan dan tuduhan sebagian warga terhadap Jokowi Dodo (Jokowi) saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) lalu, dibantah dengan keluarnya Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 5 Tahun 2014. Tuduhan itu, salah satunya Jokowi sebagai boneka yang disetir konspirasi kepentingan anti-Islam.Isi dari Kepres Nomor 50 Tahun 2014 yang ditandatangani Jokowi pada 2 Desember adalah, memberikan hibah melalui Noor Educational and Capacity Development Orgaization (NECDO) sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan masjid di Ahmad Shah Baba Mina, Kabul, Afghanistan. 

6. Kebijakan keenam
Eksekusi Mati Terpidana Narkotika
Presiden Jokowi menolak 12 pemohon grasi dan enam orang diantaranya sudah di eksekusi matipada Minggu dini hari, 18 Januari 2015. Bahkan, saat ini ada sekitar 64 terpidana mati kasus narkoba yang mengajukan grasi dan kemungkinan akan ditolak oleh Presiden Jokowi.Jaksa Agung HM Prasetyo, mengatakan, persiapan eksekusi harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan dan seluruh aspek hukum terpidana mati terpenuhi."Jangan sampai ada permasalahan hukum yang belum terselesaikan. Kalau ada yang sudah terpenuhi, tentunya secepat itu pula kita rencanakan untuk mengeksekusi mati," tegas Prasetyo, seperti dikutip Kompas.com, Minggu, 18 Januari 2015.




7. Kebijakan ketujuh
Menunda Pelantikan Kapolri Komjen Budi Gunawan
Dalam pekan pertama Januari 2015, pemerintahan Jokowi-JK disorot dengan pencalonan tunggal Komjen Budi Gunawan oleh Presiden Jokowi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Pengesahan Komjen Budi Gunawan yang diusulkan Presiden Jokowi ke DPR memancing reaksi berbagai pihak. Bahkan, beberapa aktivis dan artis yang sebelumnya mendukung Jokowi saat kampanye Pilpres tahun lalu, unjukrasa ke KPK agar Presiden Jokowi membatalkan Komjen Budi Gunawan.Namun, akhirnya Presiden Jokowi menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan sampai selesainya kasus yang menjeratnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

















KESIMPULAN
            Sistem Pemerintahan Susilo Bambamg Yudhoyono 5 tahun terakhir memiliki banyak kelemahan juga kelebihan. Kelemahannya antara lain adalah banyak pejabat pejabat publik yang terseret kasus korupsi ternyata berasal dari kalangan profesional atau bahkan dari kalangan akademisi. Sebagai jabatan politik, kementerian memang membutuhkan kualifikasi yang memadai (kompetensi) dan penanganan system pemerintahan seharusnya lebih di perketat juga di perlukan transparansi dalam setiap anggaran APBN dengan tujuan memperkecil adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan itu sendiri. Kelebihannya dalam Pemberantasan korupsi oleh KPK cukup baik di masa kepemimpinan SBY  korupsi diberantas tanpa pandang bulu. Hal itu dapat dilihat dari tersangka yang tertangkap oleh KPK yang salah satunya adalah besan dari SBY. Meskipun demikian SBY juga bukan tanpa kekurangan, harga-harga sembako yang semakin meroket adalah salah satu kegagalan SBY. Namun terlepas dari itu semua , makin menguatkan pandangan bahwa beliau cukup sukses menangani semua masalah yang timbul selama dia menjabat lima tahun terakhir.
            100  hari pemerintahan Joko Widodo mengeluarkan 7 kebijakan antara lain
-      Presiden Jokowi Membeli Minyak Dari Angola,
-      Gerakan Hemat Anggaran,
-      Menenggelamkan Kapal Asing Pencuri Ikan,
-       Menghapus Dana Bantuan Sosial,
-      Memberikan Hibah Rp5 Milyar untuk masjid di Afghanistan,
-       Eksekusi Mati Terpidana Narkotika,
-      Menunda Pelantikan Kapolri Komjen Budi Gunawan







DAFTAR PUSTAKA







Share:

Ad Code

Ads 728x90

Recents in Beach

3/Beach/post-list

BTemplates.com