NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1.
Chintia Anggraini
2.
Dania Purbawati
3.
Dhela Apriani Rahayu
4.
Friska Nainggolan
5.
Kholis Adawiyyah
6.
Marlita
7.
Nia Lestari
8.
Ranty Octaviani
9.
Tina Ratna Ningsih
KELAS : 3EB34
KOPERASI DI INDONESIA SULIT BERKEMBANG?
Di
Negara berkembang koperasi dirasakan sangat diperlukan dalam kerangka membangun
institusi yang dapat menjadi mitra Negara dalam menggerakan pembangunan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Namun pada kenyaataannya Indonesia sebagai
Negara yang sedang berkembang koperasi mengalami kendala-kendala untuk
berkembang, mengapa? Karena disebabkan oleh beberapa faktor, ada faktor
internal, maupun eksternal, permasalahn internal biasanya terjadi pada pengurus
atau keanggotaan itu sendiri serta modal dan untuk masalah eksternal berasal dari
pesaing dan asumsi masyarakat tentang koperasi sangat buruk.
1. Koperasi saat ini kurang diminati
Sejauh ini
koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang berkembang bahwa
kegagalan koperasi pada waktu itu lalu tanpa ada pertanggungjawaban dari pihak
pengelola terhadap masyarakat menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat
terhadap koperasi, oleh sebab itu diperlukan sosialisai bahwa koperasi saat ini
tidak seperti itu,bahwa koperasi benar-benar berasaskan kekeluaragaan da gotong
royong, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan koperasi
benar-benar bertanggung jawab akan hal itu terhadap masyarakat. Sehingga
tercipta rasa kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
2. Keterbatasan modal
Masalah
modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini pemerintah yang
memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas
usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah
masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang
memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat
digunakan untuk modal koperasi.
3. SDM
(Sumber Daya Manusia)
Sumber daya
manusia yang dimaksud adalah semua pengurus koperasi. Karena kita pasti pernah
menjumpai bahkan lebih cenderung sering menjumpai pengurus koperasi biasanya
tokkoh masyarakat yang rangakap jabatan, misalnya ketua RT setempat atau
lainnya, sehingga dia tidak fokus terhadap koperasi, atau bahkan pengurus
koperasi yang sudah berumur sehingga kapasaitasnya terbatas, tidak memahami
perkembangan zaman. Sangat diperlukan pengarahan tentang koperasi kepada
generasi muda melalui pendidikan tentang koperasi agar dapat berpartisispasi di
dalamnya. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan
koperasi.